BAB VI
PERANCANGAN GAMBAR KERJA DAN LEMBAR KERJA
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang konsep perancangan (desain) dan gambar kerja. Desain dan gambar kera merupakan 2 hal yang tak bias dipisahkan. Oleh karena itu, kita harus mempelajarinya bersanma-sama.PERANCANGAN GAMBAR KERJA DAN LEMBAR KERJA
1. Perancangan
Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur, gambar rekayasa, proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain). Desain memiliki pengertian berbedabeda, tergantung pada bidang ilmunya. Dalam beberapa disiplin ilmu, kegiatan membangun suatu objek secara langsung, seperti desain gratis, juga dianggap sebagai kegiatan perancangan.
Perancangan memegang peranan penting dalam penciptaan suatu objek. Banyak aspek yang menjadi faktor dalam mempertimbangkan sebuah rancangan, seperti aspek keindahan, fungsi, ekonomis, dan social politik. Oleh karena banyaknya aspek-aspek yang dijadikan pertimbangan, maka kegiatan perancangan biasanya dibarengi dengan kegiatan penelitian, perenungan, pemodelan, dan perancangan kembali.
Jadi, kita bisa men an a bahwa perancangan merupakan suatu bentuk abstrak dari benda nyata/fisik. Perancangan adalah kegiatan kreatif yang sarat dengan penemuan.
a. Perancangan sebagai Proses
Terdapat perbedaan pendapat yang berkaitan dengan proses yang dialami oleh perancang dalam membuat suatu perancangan. Kees Dorst dan Judith Dijkhuis yang merupakan perancang menganggap bahwa "terdapat berbagai macam cara dalam mendeskripsikan proses perancangan". Namun, Kees Dorst dan Judith Dijlkus merangkum perbedaan-perbedaan cara tersebut menjadi 2 model, yakni Model Rasional dan Model Aksi-Sentris.
Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon. Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan secara bertahap. Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas dan dapat diukur.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut merupakan tahapan-tahapan proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional. Model aksi sentris menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada rencana yang saklek).
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana. Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya. Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca indera. Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik. Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail. Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan visual, sepertian animasi.